![penyebab-korosi-oilfield-corrosion penyebab korosi oilfield corrosion](https://www.eonchemicals.com/app/uploads/2019/08/penyebab-korosi-oilfield-corrosion.jpg)
Selain perlu mengetahui penyebab korosi di lapangan minyak, perlu diketahui juga tipenya dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju korosi. Selain itu, meski artikel ini membahas oilfield corrosion, kaidah-kaidah yang terkait dengan korosi juga berlaku secara umum.
Dua Tipe Korosi
- Korosi umum
- Area anoda dan katoda berubah-ubah akibat penumpukan kotoran, pengendapan dll
- Korosi lokal
- Area anoda tidak berubah, dan korosi jenis ini sangat berbahaya karena menyebabkan kebocoran
Kecepatan Korosi
Kecepatan korosi atau laju korosi, atau corrosion rate dipengaruhi oleh:
- Conductivity
- Semakin tinggi conductivity / konduktivitas, laju korosi atau corrosion rate semakin tinggi
- Air asin lebih menyebabkan korosi karena konduktivitasnya tinggi
- pH
- pH rendah menyebabkan laju korosi tinggi
- Gas yang larut
- H2S, CO2, O2 meningkatkan laju korosi sistem
Semua tipe korosi dapat diatasi dengan treatement corrosion inhibitor
Penyebab Korosi di Lapangan Minyak
- Carbon Dioxide (CO2)
- Hydrogen Sulfide (H2S)
- Oxygen (O2)
1. Carbon Dioxide (CO2)
CO2 + H2O ↔ H2CO3 (Asam Karbonat)
Fe + H2CO3 → FeCO3 + H2
Sifat-sifa korosi CO2 / sweet corrosion
- General corrosion (umum)
- Lubang berbentuk seperti piring, tidak mendalam
- Cendrung tidak ada endapan corrosion
Faktor penentu korosi CO2 /sweet corrosion
- Konsentransi CO2
- Temperatur
- Pressure
- Kandungan kimia dalam air
- Kecepatan arus
Partial pressure CO2
- Partial Pressure CO2 = Total Pressure x Persen CO2
- Biasanya, jika partial pressure CO2:
- > 30 PSI Terjadi korosi
- 3 – 30 PSI Kemungkinan korosi
- < 3 PSI Tidak terjadi korosi
Grafik di bawah ini menggambarkan pengaruh CO2 terhadap pH, pada temperature yang berbeda.
![penyebab korosi di lapangan minyak oilfield](https://www.eonchemicals.com/app/uploads/2019/08/partial-pressure-co2.jpg)
Korosi yang disebabkan oleh Carbon Dioxyde disebut dengan Sweet Corrosion, gejalanya antara lain adalah:
- Pada sumur gas dan kondensat, pitting (korosi yang menyebabkan kebocoran) disebabkan oleh air yang mengandung CO2 menetes pada dinding pipa
- Tubing di bawah area kondensasi biasanya tidak terkorosi
- Pada oil wells, pitting pada batang pompa (sucker rod) karena hilangnya lapisan pelindung oleh pergesekan
2. Hydrogen Sulfide (H2S)
Fe + H2S → FeS + H+ + H2
Korosi yang disebabkan oleh Hydrogen Sulfide
- Disebut dengan sour corrosion
- Korosi lokal
- Deposit besi sulfida (iron sulfide) berwarna hitam
- Bau telur busuk (H2S)
- Lubang-lubang halus yang dalam
- Bisa terbentuk blistering atau cracking
3. Oxygen (O2)
- Biasanya gas Hidrogen terbentuk pada katoda
- 2H+ + 2e– → H2
- Gas Hidrogen membentuk film pelindung
- Bila ada oksigen, akan terbentuk air
- O2 + 4H+ + 4e– → 2H2O
- Dengan hilangnya gas Hidrogen maka tidak ada film pelindung
- Karenanya, proses korosi menjadi lebih cepat
- Proses ini disebut dipolarisasi katoda
- Oxygen mempercepat sweet dan sour corrosion
Untuk info lebih lanjut tentang penyebab korosi silakan hubungi kami.
![](https://www.eonchemicals.com/app/uploads/2020/05/oilfield-chem.jpg)
Konsultasi dengan EON Sekarang
Kami siap mendengar dan memberikan solusi chemicals yang tepat untuk Anda. Konsultasi bersama pakar kami gratis!
![Gambar CTA](https://www.eonchemicals.com/app/uploads/2024/05/lini-bisnis-eon.png)