Beranda » Artikel » Fin Fan Cooler Cleaning dan 4 Tips Penting Aplikasinya

Fin Fan Cooler Cleaning dan 4 Tips Penting Aplikasinya

Fin Fan Cooler Cleaning

Artikel

Bagaimana cara melakukan proses fin fan cooler cleaning yang efektif agar downtime tidak terlalu lama? Mudah saja, syarat utamanya adalah treatment yang Anda lakukan harus sesuai dengan jenis problemnya. Problem yang umum terjadi pada instalasi fin cooler di sistem pendingin adalah timbulnya deposit yang menyebabkan laju alir udara terganggu dan perpindahan panas tidak maksimal. Jika jenis problemnya tidak diidentifikasi dengan baik, maka bisa jadi Anda melakukan kesalahan treatment sehingga problem tidak teratasi secara cepat dan tuntas.

Proses fin fan cooler cleaning

Anda disarankan melakukan monitoring temperatur sistem dengan thermal scan (lihat gambar) dan laju alir udara secara berkala. Bila performa pendingin sudah mulai menurun, maka harus dilakukan pembersihan fin fan dengan cleaning agent chemical untuk menghilangkan deposit yang sudah menempel. Berikut ini adalah 4 tips penting ketika menggunakan chemical cooling fin cleaner :

  1. Identifikasi deposit
    Inilah langkah pendahuluan penting untuk mendapatkan jenis chemical pembersih atau cleaning chemical yang cocok. Langkah ini harus dilakukan untuk mengetahui jenis deposit apa yang menempel pada cooling fin. Jika mengabaikan langkah pertama ini, maka bisa jadi proses cleaning tidak efektif karena Anda memilih jenis kimia pembersih yang salah.

    Pada umumnya deposit pada cooling fin dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Jika plant Anda dekat dengan laut, biasanya deposit mengandung kapur. Jika plant dekat dengan tambang batubara, maka deposit berupa carbon. Deposit juga bisa berupa debu dan kotoran lainnya seperti serangga.
  2. Pemilihan chemical yang tepat
    Setelah mengetahui jenis deposit, hal yang dilakukan selanjutnya adalah pemilihan chemical yang tepat untuk menghilangkan deposit tersebut. Hal ini dimaksudkan agar pekerjaan lebih efektif dan downtime yang di butuhkan untuk cleaning tidak berkepanjangan.

    Jika hasil identifikasi ternyata depositnya berupa kapur, gunakanlah Eonfin 280 untuk proses fin fan cooler cleaning sebagai solusinya. Sedangkan jika hasil identifikasi ternyata deposit berupa carbon, maka gunakan Eonfin 410 sebagai bahan kimia pembersih yang tepat untuk mengatasinya.
  3. Chemical yang aman
    Pada umumnya material yang digunakan untuk cooling fin berupa alumunium. Material ini dipilih karena tahan korosi dan merupakan konduktor yang bagus. Namun demikian, alumunium sangat sensitif pada chemical dan pH tertentu. Karena itu, saat melakukan cleaning pastikan chemical yang digunakan tidak merusak material.

    Baca artikel tentang cat anti korosi dan beberapa tips untuk mendapatkan hasil optimal

    Eonfin 280 dan 410 adalah chemicals fin fan cooler cleaning yang bagus karena aman untuk cooling fin berbahan alumunium.
  4. Contact time & presure waterjet rinsing
    Perlu contact time yang cukup antara chemicals dan cooling fin yang akan dibersihkan. Tujuannya untuk kesempurnaan penetrasi dan proses mendispersi deposit. Jika aplikasi dilakukan pada bagian atas fin cooler sebaiknya menggunakan foamer spayer untuk meningkatkan contact time. Pembilasan dilakukan ketika chemical sudah dipastikan berpenetrasi sempurna pada fin cooler, ditandai dengan menetesnya chemical pada bagian bawah.

    Proses rinsing juga sebaiknya menggunakan air bertekanan karena sangat membantu penetrasi. Perlu diperhatikan manual book cooling fin terkait nilai tekanan maksimal yang diperbolehkan sehingga tidak merusak fin cooler.

Baca artikel tentang radiator coolant untuk industri Anda, atau jika memerlukan konsultasi lebih lanjut terkait fin fan cooler cleaning silakan hubungi kami.

Konsultasi dengan EON Sekarang

Kami siap mendengar dan memberikan solusi chemicals yang tepat untuk Anda. Konsultasi bersama pakar kami gratis!

Mulai Konsultasi
Gambar CTA

Temukan solusi inovatif untuk industri Anda

Solusi Terkait

Tidak ada solusi terkait.